Minggu, 25 Desember 2011

Aneka Obat Tradisional Untuk Anak

Berikut sejumlah penyakit dan ramuan obat tradisional untuk mengatasinya.
  • PERUT KEMBUNG
Ramuan 1:
Bahan dan cara membuat: 3 lembar daun jambu biji/jambu klutuk yang muda dan telah dikeringkan, 2 butir kapulaga, 1/4 ibu jari kulit batang pulosari, 3 gram adas. Rebus semua bahan dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc. Saring, minum airnya. Cara pemakaian: Untuk anak usia 3 bulan: 5-7 x 1 sdt sehari .Untuk anak usia 6 bulan: 3 x 1 sdm sehari . Untuk anak usia 3 tahun: 1 x 1 gelas sehari.

Ramuan 2:
Bahan: 25 gr ubi jalar merah, 1 butir kapulaga, 1 butir cengkeh, 1 butir merica, 1/4 ibu jari kayu manis, 1/4 butir biji pala, 5 gr jahe, gula merah secukupnya. Cara membuat: Rebus dengan air secukupnya hingga tersisa 200 cc. Minum airnya selagi hangat dan makan ubinya.

Ramuan 3
Bahan: beberapa lembar daun mengkudu (pace) atau daun arak pagar Cara membuat: layukan daun di atas api, beri minyak kelapa, remas-remas. Kemudian tempelkan ke perut bayi, dibungkus dengan gurita/sehelai kain.

  • SAKIT PERUT
Bahan: 1 jari kunyit dibakar, 1 jari kulit batang pulasari, 1 genggam seluruh tanaman patikan cina segar, 1 cangkir air. Cara membuat: Tumbuk semua bahan, tambahkan air, didihkan hingga tinggal 1 cangkir, saring dengan kain bersih. Pemakaian: Untuk anak 1 tahun: 3 x sehari 1 sdm. Untuk anak 2 tahun: 3 x sehari 4 sdm. Untuk anak lebih tua: 3 x sehari 1/2 cangkir

  • PANAS DALAM
Bahan dan cara membuat: 100 gr labu parang/labu kuning dan 60 gr pepaya matang, dijus. Tambahkan gula batu yang sudah dicairkan secukupnya. Kemudian diminum.

  • PANAS
Ramuan 1
Bahan dan cara membuat: 1 jeruk nipis peras airnya, 3 siung bawang merah diparut, 1 sdm minyak kelapa, sedikit garam. Campur semua bahan, kompres di ubun-ubun.

Ramuan 2
Bahan dan cara membuat: bawang merah secukupnya ditumbuk. Lumurkan ke seluruh tubuh, terutama dahi, ubun-ubun, leher, dan ketiak.

  • MUNTAH-MUNTAH
Bahan dan cara membuatnya: 15 gr daun kemangi secukupnya dijus, lalu tambahkan madu kemudian diminum.

  • MUNTAH BERAK
Bahan dan cara membuatnya: 1/2 gelas air kelapa muda, 1/2 sendok garam, 1/2 gelas air matang . Campur semua bahan, aduk hingga garam larut. Minum setiap 2 jam sekali sampai berak-berak berkurang. Jika berak-beraknya berkurang, lanjutkan4 jam sekali.

  • CACINGAN
Ramuan 1
Bahan dan cara membuat: 10 gr kulit delima kering dan 1/2 buah pinang segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Minum air rebusan itu selagi hangat sebelum sarapan.

Ramuan 2
Bahan dan cara membuat: 2 jari akar pepaya, 1 siung bawang putih dan madu secukupnya direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc. Minum airnya selagi hangat.

  • DEMAM
Ramuan 1
Bahan dan cara membuatnya: 200 gr wortel diparut lalu diperas hingga keluar air sarinya. Air perasannya direbus kemudian diminum selagi hangat.

Ramuan 2
Bahan dan cara membuatnya: 5 kuntum bunga kenop dan 5 gr manisan labu tangkua/labu bligo direbus dengan air secukupnya. Minum air rebusannya.

  • DIARE
Ramuan 1
Bahan dan cara membuat: air perasaan 1 ketimun yang sudah direbus dan disaring. Tambahkan madu, kemudian diminum.

Ramuan 2
Bahan dan cara membuat: 1 genggam daun jambu biji muda, 5 butir adas, 2 jari tangan pulosari, 2 cangkir air. Potong-potong bahan dan rebus hingga tinggal 1 angkir. Minum 2 x sehari 1/2 cangkir.

  • BATUK
Ramuan 1
Bahan dan cara membuat: 20 gr kaktus yang telah dikupas kulitnya, rebus dalam air secukupnya. Minum selagi hangat.

Ramuan 2
Bahan dan cara membuat: 5 gr kulit jeruk mandarin kering dan 1 buah belimbing wuluh direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, minum airnya selagi hangat.

Ramuan 3
Bahan dan cara membuat: 1 genggam bunga belimbing wulung segar, 1 bawang merah, 1/4 kelereng buah pala, 1 sdm gula batu, 1/2 gelas air. Bawang merah diiris menjadi 4, buah pala dipecah hingga kecil-kecil. Masukkan semua bahan dalam mangkok kecil dan ditutup, lalu dikukus selama 1 jam. Saring dan minum pagi dan malam hari sebelum tidur.

  • GATAL-GATAL
Bahan dan cara membuat: 2-3 jari batang brotowali dan 6 gelas, didihkan selama 1/2 jam. Gunakan untuk mencuci kulit yang gatal.

  • SARIAWAN
Ramuan 1
Bahan dan cara membuat: 1-2 lembar daun sirih segar. Kunyah perlahan-lahan, biarkan sebentar dalam mulut sebelum ditelan. Kemudian minum air hangat. Lakukan 3 x sehari.

Ramuan 2
Bahan dan cara membuat: 5 lembar daun jintan segar, kunyah, biarkan sebentar dalam mulut lalu dibuang.

  • PENAMBAH NAFSU MAKAN
Ramuan 1
Bahan dan cara membuat : 1/2 -1 jari temu hitam, sedikit garam, gula aren/jawa secukupnya, dan 1 cangkir air matang. Temu giring diparut, aduk dengan air hangat, disaring, endapkan beberapa saat. Ambil bagian yang bening, tambahkan garam dan gula, lantas diminum. Pemakaian: 1 x sehari, diulang selama 3 hari.

Ramuan 2
Bahan: 1 helai daun pepaya segar, sedikit garam, dan 1/2 cangkir air matang. Cara membuat: Tumbuk semua bahan, saring airnya, minum. Pemakaian: 1 x sehari, diulang tiap 3 hari.


Sumber :
Tanaman Obat Keluarga, Departemen Kesehatan RI dan Resep Prof.H.M. Hembing Wijayakusuma.
http://ouw-keren.blogspot.com/

Bayi Meler, Batuk dan Pilek

Radang tenggorokan, pilek dan batuk adalah penyakit saluran pernapasan yang paling sering menyerang bayi dan anak-anak Apalagi gejalanya ditambah dengan rewel, hidung mampet atau justru tidak berhenti meler, dan nyeri di telinganya! Rasanya ingin ada obat ajaib yang bisa membuat anak sembuh dalam sekejap

Mungkin hampir seluruh orang tua pernah pergi ke dokter dan anaknya didiagnosis radang tenggorokan dengan gejala tersebut diatas. Mungkin kemudian kita pulang dengan sederet obat atau. mungkin juga tidak.
]adi sebenarnya, apa yang periu kita waspadai tentang radang tenggorokan yang terkenal ini?

Anak & Bayi bisa sangat sering terserang infeksi saluran napas atas, termasuk radang tenggorokan dan ternyata sekitar 90% dari kasus radang tenggorokan yang disertai hidung berair, demam, dan nyeri telinga
disebabkan oleh virus! Bakteri menjadi penyebab dari 10% kasus sisanya. Karena hampir seluruh kasus disebabkan oleh virus, maka antibiotik biasanya tidak diperlukan. Infeksi oleh virus (misalnya: batuk-pilek, radang tenggorokan) sesungguhnya tidak bisa disembuhkandengan antibiotik. Infeksi virus akan sembuh dengan sendirinya, tubuh akan melawan dengan sistem kekebalan tubuh (imunitas). Penggunaan antibiotik yang berlebihan justru akan merugikan karena akan membuat anak menjadi resisten dan antibiotik menjadi tidak mempan untuk melawan infeksi saat dibutuhkan.

Pada 10% kasus sisanya bakteri penyebab radang tenggorokan tersering adalah Streptokokus. Gejala infeksi bakteri ini adalah tenggorokan yang berwarna merah daging dan tonsil yang mengeluarkan cairan. Untuk mendiagnosis bakteri ini sebagai penyebab secara past! adalah dengan melakukan usap tenggorok untuk kemudian dikultur serta dilakukan pemeriksaan darah
Saya sebagai pencinta herbal sering diminta saran oleh para orang tua bagaimana cara menghadapinya dengan bantuan herbal atau secara natural.

Berikut adalah tips sederhana yang secara empiris membantu imunitas anak & bayi , bahkan orang dewasa sekalipun. Bahan yang diperlukan adalah minyak oles/usap/gosok yang mengandung bahan baku utama minyak kelapa (cocos nucifera) atau biasa dikombinasikan pula dengan kayu putih, cengkeh dll. Untuk bayi pilihlah yang tidak terlampau keras atau tidak menyebabkan iritasi kulit.

Cara pemberian adalah dengan mengoleskan pada beberapa titik limfatik diwaktu sebelum tidur.
Titik yang dioleskan adalah :
1. Dibalik kedua lutut
2. Dikedua ketiak
3. Dikedua pelipis
4. Dioles tipis dari kedua belakang daun telinga bawah (persis ditempat biasanya lubang anting) sampai leher
5. Di dada atas dekat leher

Boleh juga ditambah pada lipatan paha, namun biasanya agak kerepotan untuk bayi yang kerap menggunakan popok bayi (diapers) untuk buka pasangnya.

Pengolesan minyak kelapa ini baik juga dilakukan dikala sehat sehingga imunitas dan pertumbuhan bayi & anak yang lebih baik.

Demikianlah tips sederhana dan manjur ini, semoga bermanfaat.


Sumber :
www.bayi-kita.yahoogroups.com

Seputar ASI, Puasa dan Menyusui

ASI Lancar, Puasa pun Tak Lewat, hal ini yang kebanyakan ibu-ibu menyusui inginkan terutama pada bulan-bulan awal (1-6 bulan pertama) masa meyusui.

Bulan Ramadhan telah tiba. Bulan penuh ibadah bagi umat muslim di dunia. Salah satu ibadah yang wajib dilakukan setiap muslim yang telah baligh (cukup umur) adalah berpuasa. Nah, bagaimana dengan ibu hamil dan menyusui?

Dasar Agama
Puasa Ramadhan hukumnya tetap wajib bagi ibu hamil dan menyusui. Alhamdulillah, Islam memberikan kelonggaran bagi ibu hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa dengan berpuasa di lain waktu atau membayar fidyah.

Yang pertama, dikembalikan kepada motivasi atau niat. Jika ibu hamil dan menyusui tidak melakukan ibadah puasa karena mengkhawatirkan kesehatan dirinya, maka dia menganggap dirinya seperti orang sakit. Sehingga cara mengganti puasa sama dengan mengganti puasa dikala orang sakit, yaitu dengan berpuasa di hari lain. Namun, jika mengkhawatirkan bayinya, dianggap seperti orang tua yang tak punya kemampuan sehingga cara menggantinya selain membayar puasa-seperti cara orang tua-yaitu dengan membayar fidyah.

Yang kedua, ibu hamil atau menyusui cukup membayar fidyah saja tanpa harus berpuasa. Karena keduanya tidak berpuasa bukan karena sakit, melainkan karena keadaan yang membuatnya tidak mampu puasa. Kasusnya lebih dekat dengan orang tua yang tidak mampu berpuasa.

Apa dan bagaimana cara membayar Fidyah? Fidyah adalah memberi makan orang fakir miskin. Satu hari puasa diganti dengan satu kali fidyah. Ukuran memberi makan adalah sebesar porsi kita makan 3 kali sehari, yakni sekitar 1 mud atau 600 gram. Jika dirupakan uang, sebesar biaya kita makan 3 kali sehari.

Ketika memberikan fidyah, ada tata caranya juga. Salah satu yang harus diingat adalah jangan lupa mengucapkan berita serah terima/ijab kabul. Misalnya "Saya membayar fidyah kepada saudara, mohon diterima dengan baik". Jika meminta orang lain yang menyerahkan maka, "Ibu A membayar fidyah kepada saudara, mohon diterima dengan baik".

Nah, bagi ibu menyusui yang ingin berpuasa bagaimana? Selama kondisi ibu dan bayi sehat, maka diperbolehkan berpuasa. Namun, jika dikuatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya kekurangan gizi, produksi ASI berkurang, sakit, dan lain sebagainya, maka Islam menyarankan untuk tidak berpuasa.

Manajemen Laktasi Ibu Menyusui Yang Sedang Berpuasa
Dengan perubahan jadwal makan, bukan berarti asupan makanan yang dikonsumsipun ikut berubah. Yang penting, ibu menyusui tetap makan 3 kali sehari dan secara disiplin mengkonsumsi makanan dengan gizi berimbang, yaitu dengan komposisi 50% karbohidrat, 30% protein dan 10-20% lemak.

Kemudian, hal-hal berikut dapat dilakukan untuk memastikan bahwa produksi ASI selama ibu berpuasa tetap lancar dan berkualitas:

1. Asupan menu dengan gizi seimbang

Ibu yang sedang menyusui memang membutuhkan tambahan sekitar 700 kalori perhari, 500 kalori diambil dari makanan ibu dan 200 kalori diambil dari cadangan lemak dalam tubuh ibu. Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui yang sedang berpuasa untuk tetap mempertahankan pola makan 3x sehari dengan menu gizi seimbang. Pada saat sahur, ketika berbuka puasa dan menjelang tidur sesudah shalat tarawih. Makan sahur akan menghasilkan energi yang berguna untuk aktivitas kita hari itu. Komposisi makanan dengan gizi berimbang akan menghasilkan sari makanan yang bagus untuk anak.

2. Perbanyak konsumsi cairan, mulai dari berbuka hingga sahur

Jika bisa minum air putih selama sehari itu sebanyak dua liter, ditambah dengan jenis cairan lainnya seperti juice buah, teh manis hangat dan susu. Minum segelas susu setiap sahur bisa mengurangi ancaman anemia bagi ibu hamil dan menyusui. Anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Berbuka puasa dengan minum minuman hangat, akan merangsang kelancaran ASI bagi ibu menyusui.

3. Istirahat yang cukup

Merasa lemas saat berpuasa itu hal yang lumrah, apalagi jika si ibu baru saja menyusui. Cobalah untuk beristirahatlah sejenak, apakah dengan cara tidur atau sekadar relaks menenangkan pikiran. Perlu ibu menyusui ketahui, bahwa semakin sering payudara dihisap oleh bayi, maka produksi ASI akan semakin banyak. Jadi, bila selama puasa ibu tetap rajin menyusui, ASI akan tetap lancar.


Ibu Bekerja

Ibu bekerja yang memerah ASI di tempat kerjanya disarankan untuk tetap melakukan kegiatan memerah ASI seperti biasa dengan tetap memperhatikan tips-tips seperti yang sudah disebutkan diatas ini. Kembali berpegang pada prinsip demand and supply, semakin banyak ASI dikeluarkan maka semakin banyak ASI yang akan diproduksi. Apabila ibu menyusui yang biasa memerah menghentikan kegiatan memerahnya selama bulan puasa, maka ASI yang diproduksi dapat berkurang, yang bukan disebabkan oleh kegiatan berpuasa tetapi karena mengurangi kegiatan memerah tadi.

Bagaimanapun, mendapatkan ASI adalah hak bayi. Jadi, dahulukan kepentingan bayi. Untuk ibu yang memiliki bayi di bawah 6 bulan, memang dianjurkan untuk tidak berpuasa karena bayi sedang dalam tahap ASI Eksklusif dan belum memperoleh makanan tambahan apapun kecuali ASI.



Petunjuk Penyimpanan ASI Perah

Petunjuk penyimpanan ASI Perah (ASIP) ini berlaku bagi para ibu yang :
  • Memiliki bayi yang sehat dan tidak lahir secara prematur; dan
  • Menyimpan ASIP untuk kebutuhan di rumah dan bukan untuk keperluan selama berada di Rumah Sakit
Yang perlu diingat sebelum mulai menyimpan ASIP :
  1. Mencuci tangan sebelum memerah atau memompa ASI
  2. Mencuci wadah penyimpanan ASIP serta peralatan pompa ASI dengan air panas dan sabun (pastikan apabila menggunakan pompa ASI anda mengikuti instruksi pencucian yang tertera pada kemasan produk), dan disiram sekali lagi dengan air matang – tidak perlu untuk disterilkan
  3. Jangan lupa untuk memberikan label hari dan tanggal ASIP diperah atau dipompa pada wadahnya

Tata cara menyimpan ASIP :
  1. Sebelum dimasukkan ke dalam freezer, ASIP didinginkan terlebih dahulu di dalam lemaries/kulkas
  2. Sebaiknya menyimpan ASIP sebanyak 60 – 120ml per botol/wadah untuk mengurangi sisa ASIP yang terbuang
  3. Apabila memungkinan, gunakan ASIP yang masih disimpan di dalam lemari es/kulkas daripada ASIP yang sudah dibekukan didalam freezer – kandungan nutrisi dan zat-zat anti infeksinya lebih banyak
  4. Gabungan ASIP dari hasil beberapa kali perah/pompa dapat dilakukan dalam 1 botol/wadah sesuai dengan metode penyimpanan ASIP dibawah ini -- contoh: ASI segar dapat digabungkan dalam 1 wadah dengan ASIP lainnya yang masih disimpan dalam suhu ruangan, namun apabila ingin digabungkan dalam 1 wadah dengan ASIP yang disimpan di dalam lemari es/kulkas harus didinginkan terlebih dahulu, dan apabila ingin digabungkan dalam 1 wadah dengan ASIP beku dalam freezer, maka selain harus didinginkan terlebih dahulu jumlahnya juga harus lebih sedikit dibandingkan dengan ASIP beku yang sudah tersimpan dalam wadah tersebut

Wadah penyimpanan ASIP :
  1. Botol atau jenis wadah lainnya yang terbuat dari kaca (beling) dengan tutup yang rapat;
  2. Botol atau wadah plastik dengan permukaan yang keras (jenis yang tembus pandang dan tidak buram) dan mempunyai tutup yang rapat;
  3. Kantong plastik khusus untuk menyimpan ASIP;
  4. Kantong plastik makanan dengan label "food grade"

Cara menghangatkan ASIP :
  1. Gunakan ASIP dengan hari dan tanggal yang paling lama terlebih dahulu
  2. Apabila bau dan rasanya basi, untuk amannya berarti ASIP tersebut memang sudah basi
  3. Cairkan ASIP beku selama 12 jam dalam lemari es/kulkas sebelum diberikan kepada bayi
  4. Hangatkan ASIP dingin dengan cara meletakkan botol/wadah ASIP di dalam mangkuk berisi air hangat, atau pegang botol/wadah ASIP dibawah aliran air hangat
  • JANGAN panaskan ASIP diatas kompor
  • JANGAN direbus
  • JANGAN panaskan ASIP dalam microwave
Karena ASI tidak bersifat homogen, maka apabila disimpan cenderung untuk terjadi proses pemisahan, dimana lemaknya akan naik keatas dan membentuk lapisan krim – cukup kocok secara perlahan-lahan sebelum diberikan kepada bayi

Jangan lupa untuk memeriksa suhu ASIP yang sudah dihangatkan sebelum diberikan kepada bayi
Apabila perlu, cicipi ASIP terlebih dahulu sebelum diberikan kepada bayi


CATATAN KHUSUS – KADAR ENZIM LIPASE YANG TINGGI

Para ibu yang memiliki ASI dengan kadar enzim lipase yang tinggi seringkali menemukan bahwa ASIP mereka sangat berminyak dan berbau seperti sabun. Enzim lipase berfungsi untuk menguraikan kandungan lemak dalam ASI – semakin tinggi kadar enzim ini, maka akan semakin cepat sel-sel lemaknya terurai sehingga menghasilkan ASI dengan bau yang sangat khas tersebut. Akibatnya, banyak bayi yang menolak untuk minum ASIP dengan "bau sabun" padahal ASIP tersebut masih sangat layak untuk diminum.

Bagaimana cara mengatasinya? Apabila bayi memang menolak untuk minum ASIP tersebut, maka ASI segar yang baru saja diperah dan belum dimasukkan ke dalam lemari es/kulkas, dipanaskan terlebih dahulu diatas kompor sampai hampir mendidih (70-80ÂșC saja) setelah itu langsung diangkat/didinginkan sebelum dimasukkan ke dalam lemari es/kulkas. Dengan memanaskan terlebih dahulu seperti ini, maka proses kerja penguraian sel-sel lemak oleh enzim lipase akan dihentikan.

Bagaimana cara mengetahui ASI anda mempunyai kadar enzim lipase yang tinggi?
Perah ASI anda seperti biasa, lalu biarkan ASI tersebut pada suhu ruangan selama 30 menit. Perah lagi ASI baru, lalu bandingkan rasanya antara ASI yang baru saja diperah dengan yang sudah dibiarkan dalam waktu 30 menit tadi.

Bisa juga bandingkan ASI yang baru diperah (ASI segar) dengan ASIP yang sudah disimpan di kulkas (yang sudah didinginkan).

Coba juga bandingkan lagi ASI segar dengan ASIP yang sudah dibekukan di dalam freezer.
Bandingkan lagi ASI segar dengan ASIP dingin atau beku yang sudah dicairkan dan dihangatkan.
Kalau diantara percobaan-percobaan tersebut tidak ada perbedaan rasa (mungkin sedikit berbeda, tetapi tidak terlalu tajam/mencolok perbedaan rasa dan baunya), maka kadar enzim lipase anda tergolong normal.

Selamat menunaikan ibadah puasa bulan Ramadhan dan salam ASI!


Sumber:

  1. The Breastfeeding Book: Everything You Need to Know About Nursing Your Child From
  2. Birth Through Weaning, Sears, R.N., Martha dan William Sears, M.D., Parenting Libary, 2000.
  3. Breastfeeding Made Simple: Seven Natural Laws for Nursing Mothers, Mohrbacher, IBCLC, Nancy dan Kathleen Kendall-Tackett, Ph.D, IBCLC, New Harbinger Publications, Inc., 2005.
  4. La Leche League International: The Womanly Art of Breastfeeding 7th ed., Plume, 2004.
  5. http://www.kellymom.com/bf/pumping/lipase-expressedmilk.html
  6. http://www.drjaygordon.com/development/bf/worknursetips.asp
  7. http://ouw-keren.blogspot.com/

Bayi Anda Mengalami Ruam Popok?

Hampir semua bayi pernah mengalami ruam atau lecet karena pemakaian popok. Lokasi yang sering terkena adalah bagian pantat, sekitar kemaluan, maupun paha.

Begitu pula mungkin dengan bayi Anda.....

Bahkan, jika bakteri yang terdapat dalam urine bayi Anda terurai menjadi amonia, ruam ini bisa bertambah parah. Tentu saja keadaan ini sangat tidak menyenangkan buat si kecil.

Nah, untuk mencegah terjadinya hal ini, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan...
  1. Usahakan agar sesering mungkin kulit bayi Anda berada dalam keadaan kering dan berhubungan dengan udara terbuka.
  2. Gunakan popok yang memiliki kemampuan menyerap lebih baik. Hemat sih boleh saja, tapi jangan sampai bayi Anda juga menderita karena Anda jarang mengganti popoknya ya...
  3. Ketika mengganti popok, bersihkan daerah tersebut dengan air dan sabun yang lembut.
  4. Setelah itu keringkan secara menyeluruh dan gunakan bedak bayi yang lembut tanpa pewangi.
  5. Tanyakan ke dokter Anda apakah perlu menggunakan salep tertentu atau krim anti jamur. Sebisa mungkin hindarilah penggunaan popok atau celana berlapis plastik.
  6. Jika Anda menggunakan kain sebagai popok, usahakan untuk mencucinya dengan sabun lembut tanpa pewangi kemudian membilasnya sampai bersih. Deterjen bisa menjadi penyebab iritasi pada kulit bayi Anda. Pastikan pula produk-produk mandi untuk si kecil tidak mengandung pewangi dan alkohol.
  7. Jika ruam bayi Anda bertambah parah dan tidak ada tanda-tanda perbaikan setelah 3 hari (apalagi jika dia sampai demam dan tidak nafsu makan), sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda..
Sumber :

Diapers


Tipe   : Cloth diapers,Baby Aesh
Kode : CLD-01
Size   :  Disesuaikan dengan berat badan bayi
Price :  56.500/pcs








Tipe   : Cloth diapers,Baby Aesh
Kode : CLD-02
Size   :  Disesuaikan dengan berat badan bayi
Price :  56.500/pcs

Celana Bayi (dibawah 2 tahun)



Tipe   : Celana Pop,No Brand
Kode : CP-01
Size   :  0-12m
Prize :   30.000/3pcs





Tipe   :  Celana Jeans,No Brand
Kode : CJ-01
Size    : 6-18m
Prize   : 22.500/pcs
Warna : Hitam kekuningan








Tipe   :  Celana Jeans,No Brand
Kode :  CJ-02
Size   :   0-18m
Prize  :   22.500/pcs
Warna:   Hitam

Setelan Pakaian Anak (1-2 tahun)



Tipe   : Stelan pendek, Kiddy Bear
Kode : ST-02
Size   : 24m
Price  : 50.000/pcs
Bahan:  Kaos
Ket.   : Sold Out









Tipe   : Stelan pendek, No Brand
Kode : ST-03
Size   : 12-24m
Price :  35.000/pcs
Bahan:  Kaos
Ket.  :  Sold Out








Tipe   : Stelan pendek, No Brand
Kode : ST-04
Size   :  12-24m 
Price :   45.000/pcs
Bahan:  Kaos
Ket.  :   Sold Out







Tipe   : Stelan pendek, Luvita
Kode : ST-05
Size   :  S,M
Price :  27.500/pcs
Bahan:  Kaos
Ket.  : tersedia warna biru,kuning,hijau,pink






Tipe    : Stelan, No Brand
Kode  : ST-06
Size    : 6-12m
Price  :  42.500/pcs
Bahan: Kaos






Tipe    : Baju terusan, No Brand
Kode  : ST-07
Size    :  6-12m
Price   :  42.500/pcs
Ket     : Sold Out







Tipe   : Stelan panjang, No Brand
Kode : ST-08
Size   :  9-18m
Price :  22.500/pcs
Bahan: Kaos
Ket.   : Tersedia warna biru,merah,kuning











Tipe   : baju atasan, No Brand
Kode : BB-01
Size   :  New Born
Price :   22.500/3pcs
Bahan : Kaos Katun
Ket.   :  Tersedia warna biru,kuning,pink



Tipe   : Baju atasan, No Brand
Kode : BA-01
Size   :  6-18m
Price  : 17.500/pcs
Bahan:  Kaos
Ket   :  Tersedia berbagai warna dan motif



Note : - pembelian minimal 3 item
           - harga belum termasuk ongkos kirim

          - pemesanan melalui sms ke +6285366254697, +628154078237 atau melalui e-mail ke 
            my.rifa354@gmail.com